Wednesday, December 29, 2010

Komander Al-Qaidah

Wahai para pengikut Muhammad Shallallohu 'alaihi Wasallam...

Hari ini kami benar-benar mengikuti ajaran Muhammad Shallallohu 'alaihi Wasallama. Kami keluar di tengah terik matahari untuk mempertahankan Laailahaillallah, sebagaimana yang telah berlaku di perang Tabuk. Beliau keluar bersama para sahabat tanpa meninggalkan seorangpun di Madinah. Adapun mereka enggan ikut dengan alasan sibuk mengajar agama pada umat, mereka sebenarnya belum memahami konsep atau manhaj Muhammad Shallallohu 'alaihi Wasallama. Beliau ajak semua sahabat bersama para Alim Ulama juga mereka yang jujur imannya. 30 ribu orang sahabat keluar dari Madinah demi membela Laailahaillallah, ketika mereka mendengar Roma menyusun kekuatan untuk menentang Laailahaillallah. Jadi mempertahankan Laailahaillallah harus dengan pergerakan jihad, bukan hanya dengan ilmu tapi juga dengan amalnya.
Harus ada sikap perlawanan yang tegas dan jujur demi mencari keridhaan Allah Subhanahu Wata'ala. Dan harus di ketahui bahwa kehidupan di dunia ini hanya kenikmatan yang menipu. Dan setiap muslim yang mampu berjihad dan beri'dad, haruslah segera melaksanakannya hingga ia dapat bertemu Allah Subhanahu Wata'ala dalam keadaan ridlo kepada-Nya.
Wahai saudara-saudaraku yang tercinta, sesungguhnya Allah Subhanahu Wata'ala telah membebankan kepada kita satu kewajiban yang amat besar. Demi Allah!! Robb yang Maha Benar kita telah meninggalkan rumah, dan tanah air serta keluarga kita, kecuali untuk mengharap keridhoan Allah dan menegakkan kembali panji-panji Laailahaillallah dan demi menghinakan musuh-musuh Islam, dan menghancurkan thoghut dan penyembah anak-anak kera dan babi (Yahudi dan Nasrani). Kita binasakan mereka, supaya mereka ketahui siapa sebenarnya mereka.

Wahai saudara-saudaraku !!! kamu membawa panji saudara-saudaramu yang telah mempersembahkan nyawa-nyawa mereka kepada Allah. Mereka adalah: Panji Riyadh Al-Hajiri, Abdul Aziz Mu'thimu, Mushlih Ash Shahroni, dan Kholid Said. Siapakah Kholid Said? Beliau adalah seorang yang hafal Al-Qur'an kemudian mempersembahkan nyawanya di jalan Allah. Dan siapakah Abd. Aziz Al Mu'thim? Beliau adalah seorang yang telah mencurahkan segala hartanya demi untuk menegakkan Agama Allah.
Beliau juga telah membelanjakan hartanya untuk membantu saudara-saudaranya di seluruh dunia. Dan siapakah Muslih? Beliau adalah orang yang ketika mengetahui kebenaran, langsung mengamalkannya, tanpa menghiraukan celaan orang lain. Dan siapakah Riyadh Al-Hajiri? Beliau adalah seorang yang senantiasa menangis karena takut kepada Allah, beliau juga selalu berpesan: " Kalau benar kita cinta kepada Allah maka leher ini harus di korbankan demi membela Laailahaillallah.

Wahai saudara-saudaraku!!! kami disini sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi mereka dan membayar darah mereka yang ditumpahkan oleh anak- anak babi dan kera itu. Amerika dan Yahudi yang senang melihat darah-darah ummat Islam yang tertumpah. Inilah kami, yang sedang mempersiapkan diri dan meluangkan pada dunia.
Sesungguhnya kami tetap akan maju sambil menyeru "Wahai bumi wahyu............, bersabarlah!!!!!!!!! kemenangan akan datang setelah usaha. Tujuan-tujuan utama latihan-latihan ini adalah berjihad untuk menegakkan kalimah Laailahaillallah, sesungguhnya saudara-saudaramu di Palestina telah lama menunggu dalam suasana yang lebih panas dari bara. Mereka menunggu operasi-operasimu di Amerika dan Israel.
Ketahuilah!!!! Bumi Allah ini sangat luas dan titik penting mereka ada di mana-mana. Makaberusahalah segala upaya untuk menghantam mereka, supaya Kalimah Allah tetap tegak.
Harus diketahui bahwa seorang mujahid yang pantas mendapat pertolongan Allah harus mempunyai dua
syarat :
*- PERTAMA: persiapan fisik berupa latihan dan penguasaan senjata,
*- KEDUA: persiapan berbekal iman, yakni mentaati, mencintai dan takut kepada Allah Subhanahu Wata'ala.

Satu-satunya jalan untuk menebus kembali kehinaan dan kekafiran yang menguasai bumi Islam iniadalah dengan JIHAD, peluru dan operasi-operasi syahid. Saya berharap supaya Allah senantiasameneguhkan kita diatas jalan ini sehingga kita menerimanya dalam keadaan Dia Ridho kepada kita. Dengan kelengkapan yang sedikit, beberapa buah RPG, beberapa buah ranjau darat, beberapa buah Kalashinkov mereka berhasil menghapuskan cerita tentang Rusia yang dipercayai oleh semua manusia dan juga menghancurkan senjata-senjata militer mereka. Maka hilanglah apa yang dinamakan SUPER POWER dari ingatan kita.

Firman Allah Ta’ala:
"Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allahlah yang melempar (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mu'min, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Al Anfaal:17)

Kami yakin Amerika jauh lebih lemah dari Rusia, kami mendengar cerita dari saudara-saudara kami yang mengikuti JIHAD di Somalia. Mereka menyaksikan sesuatu yang aneh, yaitu kelemahan, ketidak berdayaan dari sifat pengecut yang ada pada tentara Amerika. Baru saja 80 orang mereka terbunuh, mereka sudah lari terbirit-birit dimalam yang gelap gulita sambil menjerit-jerit Orde Baru kepada dunia. Tetapi kemenangan akan tiba insya Allah di semenanjung Arab yang akan menimpakan Amerika akan mimpi ngeri di Vietnam dan Libanon.

Adakah manusia masih belum paham bahwa jazirah Arab telah dijajah dan dibawah kendali Amerika Zionis tempat turunnya wahyu dan tempat tinggal Nabi Muhammad Shallallohu 'alaihi Wasallama beserta para sahabatnya berada di bawah kekuasaan Roma yang terdiri dari Yahudi dan Nasrani Lahaula walla Quata illa Billah. Sesungguh Jihad melawan Amerika adalah inti keimanan dan Tauhid.
Kami mengajak Ummat Islam supaya mengusir musuh yang telah menjajah tanah kami. Maka ada beberapa pemuda yang telah menyambut seruan ini, mereka adalah: Kholid Ash Said, Abdul Aziz Al Muthina, Riyadh Al Hajiri, Muslih Ash Shamroni. Kita mengharap supaya Allah menerima mereka sebagai Syuhada' karena mereka telah mengagungkan Ummah dan telah menebus malu akibat pengkhianatan Kerajaan Arab Saudi sendiri dan kesepakatan mereka dengan Amerika yang mengijinkan mereka masuk ke tanah suci.
Kami menganggap pemuda-pemuda ini sebagai pahlawan dari Mujahidin yang telah mengikuti jejak Rosululloh Shallallohu 'alaihi Wasallama, kami menyeru mereka lalu mereka menyambut seruan kami. Semoga ALLAH Shallallohu 'alaihi Wasallama menerima mereka dan semoga keluarga-keluarga mereka di karuniai kesabaran. Dan supaya ALLAH Shallallohu 'alaihi Wasallama menjadikan mereka sebagai pemberi syafaat untuk keluarga mereka dan juga untuk kami di akherat nanti.
Dengan izin Allah telah menggembirakan hati umat Islam di seluruh dunia. Para pemerhati politik dunia umumnya mengambil kesimpulan bahwa dunia Islam ingin mengusir Amerika. Apalagi ketika intelejen Amerika melaporkan bahwa ledakan itu merupakan sebuah pukulan yang menyakitkan karena mereka tidak berhak menerima pukulan seperti ini sejak pengeboman Marine di Libanon. Kedutaan yang letaknya di Naerobi sebenarnya mewakili 6 kedutaan. Disanalah diputuskannya seranganterhadap rakyat Somalia hingga membunuh lebih dari 13 ribu orang wanita dan anak-anak. Tempat
itu juga sebagai pusat pembuatan makar untuk memecahkan Sudan dari Naerobi seperti yang sudah di maklumi bahwa kedutaan Amerika pasti mengendalikan negara yang di tempatinya dan pusat kantor CIA terbesar di Afrika Timur ada di kedua kedutaan itu dan Allhamdulillah bom yang di letakkan di sana memang cukup besar dan mereka memang pantas untuk menerimanya supaya mereka dapat merasakan apa yang kita rasakan di Subra, Satila, Dearyasin, Kona, Kholil dan lain-lainnya.
Gelombang kegembiraan ini benar-benar dapat dirasakan oleh seluruh umat Islam. Mereka tahu bahwa Yahudi dan Amerika telah melampaui batas dalam menghina umat Islam. Sedang negara-negara mereka tidak mau melindungi mereka dan agama mereka maka penggeboman ini adalah sebuah ledakan amarah yang dilaksanakan oleh beberapa pemuda Islam yang telah mempersembahkan nyawa mereka dalam mengharap ridho Allah Subhanahu Wata'ala. Dan saya sanggat menghormati mereka karena mereka telah menghapus kehinaan umat Islam.
"Kau mencatat sejarah, menghimbas kembali memori. Inilah Sholahuddin yang menghunus pedangnya penuh dengan tetesan darah kuffar. Mengimbas kembali memori Hittin setelah lama menghilang.Bersama memori Badar dan Khoibar. Pahlawan-pahlawan Islam telah terlahir kembali mulai bergerak berkobar dalam dendam. Saudaraku di Timur sedang menyiapkan diri sedangkan Kabul telah lama bersedia. Di Najd, pemuda-pemuda bangkit untuk berjihad. Di Adn mereka bangkit menghancurkan kapal perang penghancur. Yang menakutkan kamu dimana saja. Ketika sedang berlabuh dan sedang berlayar. Dia membelah laut dengan sombongnya. Membuat dongeng, cerita kononnya pahlawan dunia. Sedang ia berlayar menuju tujuan penuh lagak memamerkan besar badannya. Ia tiba pada sebuah kapal kecil yang di buai gelombang. Timbul tenggalam di balik gelombang. Seolah mengejek kekerdilannya. Ia di kepung ombak di setiap penjuru, tapi mungkin si kecil sangat di takuti dan berbahaya. Tetapi ketika keduanya bertemu. Tentara Muhammad saw Dua Syuhada menyerang sambil melaungkan Allahu Akbar!!! tentara kafir yang dipimpin oleh perasaan dengki Salibis dan Si Kaisar. Kecamuk peperangan yang waktunya hanya beberapa saat bahkan mungkin kurang dari itu. Tapi juga kemenangan pasti terjadi. Tepat pada waktunya tiada cepat atau lambat. Tengkorak-tengkorak kuffar terguling-guling, sedangkan bangkainya bertaburan di sana-sini."
Cara terbaik dalam menghadapi mereka dengan bersenjatakan Aqidah yang suci dengan misal senjatadan aksi yang benar bukan palsu, demi untuk menghancurkan mereka dengan jalan Jihad fie sabilillah di setiap medan. Semua ini adalah karena penghinaan dan kepahitan yang dirasakan. Kepada mereka yang telah mengangkat panji-panji fie sabilillah. Kamu telah berangkat mereka yakinlah kamu telah memulai maka teruskanlah hingga penghujungnya. Jangan mundur karena itu berarti kalah. Jauhilah keraguan karena itu membawa kehancuran. Jika kamu menderita, maka sesungguhnya mereka menderita sepertimu. Tapi kamu mengharap sesuatu dari Allah sedang mereka tidak mempunyai harapan.
Kepada saudara-saudara kami di Palestina kami nyatakan sesungguhnya darah anak-anakmu adalah darah anak-anak kami. Dan darahmu adalah darah kami juga. Maka darah harus dibayar dengan darah dan kehancuran harus di balas dengan kehancuran. Kita jadikan Allah sebagai saksi bahwa kami tidak akan menghampakanmu. Hingga kita menang atau kami harus merasakan seperti apa yang dirasakan Hamzah bin Abdul Mutholib. Kami berikan kabar gembira kepadamu bahwa bantuan Islam akan tiba dan operasi Yaman akan berterusan insya Allah.
Demi Allah di Palestina Muslimin tidak bisa berdiam lagi. Kita telah sepakat akan menghadapi lagi kasus ini dengan warna yang bagus. Yaitu warna darah dan dengan formasi baru yaitu formasi kemuliaan dan keazaman yang kuat mengharap jannah. Rakyat Palestina telah menghirup gelas-gelas kedukaan, dan luka Hijaz belum dapat di obati.
"Adakah kamu tetap berdiam!!!.... Adakah kamu berdiam sedangkan para pemimpin gagalmempertahankan tugas suci? Dan ketua-ketua mereka membantu si kafir."
"Adakah kamu tetap berdiam? Sedangkan para pedagang enggan mengeluarkan zakat untuk menyiapkan Mujahiddin."
"Adakah kamu tetap berdiam? Sedangkan tentara-tentara gagal menyusun barisan untuk berperang? Apalagi membebaskan Al-Quds dari penjajah sedangkan pahlawan-pahlawan muda belum sempat sembuh dari lukanya. Dan bayi-bayi belum sempat di kafani mayatnya."
Mana pemuda-pemuda Islam!!! Bukankah seharusnya mereka menyambut seruan Rob-Nya dan bersiap sedia?! Sesungguhnya pejuang-pejuang Islam hanyalah sekelompok kecil yang terlukai karena ketiadaan Nur. Tetapi mereka percaya bahwa khilafah tetap akan tiba tanpa peduli pada luka-luka, bahwa penghianat adalah sebuah bayangan yang akan hilang dari jalan Jihad. Mereka telah bersumpah untuk terus berjihad walau di tantang oleh KISRA dan KAISAR.



Syaikhul Mujahidin Abdullah Azzam:
"Teror Adalah Sebuah Kewajiban Dalam Kitabullah"
=========================================================

Saat ini jihad hanya menjadi bahan wacana pada sebuah masjid yang tenang yang dimulai dengan pepsi dan diakhiri dengan nasi dan daging.
Jihad hanya pertemuan tiga pemuda yang membaca buku di sebuah tempat dan sebuah masjid, tanpa ada pengamalannya. Menulis artikel di surat-surat kabar yang hasil uangnya lebih banyak dari isinya. Menulis sebuah buku tentang jihad, tapi ia belum pernah menembakkan sebutir peluru pun apalagi pergi beribath satu malam di jalanAllah.
Saudara-saudara, kami ajak pemuda-pemuda Islam kembali mengikuti ajaran Muhammad SAW dan mencontohi apa yang telah beliau laksanakan. Dan kami ajak menuju kemari datang kelembah-lembah dan pegunungan ini, supaya hati mereka menjadi jernih kembali dan iman mereka bertambah mantap.
Nyatakan kepada orang kafir dan salibis, bahwa kami adalah teroris, karena teror itu adalah sebuah kewajiban yang tercantum dalam Kitabullah. Dunia timur dan barat harus tahu bahwa kita adalah teroris dan ekstrim.

Itu tercantum dalam surat Al-Anfal ayat 60:

"Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)."

Jadi menteror musuh-musuh Allah adalah sebuah kewajiban dari Allah Subhanahu Wata'ala.



Fadhilatul Syaikh Salman Al Audah
“Fatwa Tentang Operasi Bom Syahid”
====================================================

Pertanyaan:
-----------
Assalamu'alaikum Wr Wb.
Fadhilatu Syaikh, telah banyak pembicaraan dan perdebatan seputar operasi mati syahid. Telah diselenggarakan berbagai seminar, diskusi dan ditulis berbagai pendapat serta berbagai selebaran dicetak antara yang pro dan yang kontra, yang semangat dan yang minder dan bimbang. Masing-masing pendapat mempunyai pendukungnya sehingga kita melihat dan mendengar suatu keanehan!! Pada akhir-akhir ini dikeluarkan beberapa pendapat dari sebagian ulama yang tentunya ada pengaruhnya. Fadhilatu Syaikh, kami berharap supaya anda memberikan penjelasan kepada kami mengenai persoalan berikut ini.

Jawaban:
--------
Wassalamu'alaikum wr wb
Persoalan yang disebut dengan operasi mati syahid termasuk persoalan kontemporer yang barangkali tidak akan anda dapati nashnya dalam kitab-kitab para fuqoha dulu. Hal itu karena persoalan ini termasuk bentuk perlawanan baru yang muncul setelah adanya bahan peledak dan kemajuan tehnologinya. Masalah ini seringkalinya menjadi salah satu bagian dari apa yang disebut dengan perang urat saraf yang dijalani oleh sebuah kelompok yang siap berkorban dan beraksi cepat.Pentingnya perlawanan semacam ini telah nampak pada perang lokal Amerika dan pada perang duniakedua dan setelahnya. Selanjutnya menjadi salah satu bagian dari aturan perang yang dikaji diinstitut-institut dan akademi-akademi perang. Dalam konteks lebih khusus, kaum muslimin butuh perlawanan semacam ini karena beberapa faktor berikut:
*- A. Sifat siap berjuang, berkorban dan cinta mati syahid yang sudah menjadi tabiat mereka serta murahnya nilai kehidupan bagi mereka jika ia hina, maka mati secara mulia lebih baik bagi mereka daripada hidup dalam keadaan hina.
*- B. Apa yang dirasakan oleh mereka di sejumlah nergara kaum muslimin dari kekejaman yang dilakukan musuhnya dan keberaniannya terhadap mereka karena memandang mereka terbelakang dalam hal ilmu pengetahuan, tehnologi dan peradaban sekaligus musuh mereka unggul dari segi ini. Sehingga jadilah negara-negara Islam santapan bagi kaum imperalis dan penjajah. Dan inilah yang kita saksikan di bumi Palestina, di Kashmir, di Chehcnya, di Afghanistan ditambah wilayah-wilayah Islam lain yang sebelumnya di bawah cengkraman Uni Soviet.
*- C. Sulitnya ditemukan altenatif lain bagi mereka. Oleh karena ini, muncul banyak pertanyaan tentang operasi semisal ini yang oleh sebagian kalangan menyebutnya dengan operasi mati syahid sebagai isyarat membolehkan sesuai syariat. Sedang kalangan lain menyebutnya dengan operasi bunuh diri sebagai isyarat melarangnya atau sekedar ikut-ikutan media massa.

Dalam persoalan ini, para fuqoha telah berselisih pendapat antara melarang dan mengijinkan sesuai pandangan dan pendapat kuat yang nampak pada mereka. Dengan merujuk beberapa kondisi yang serupa pada nash-nash syar'i dan peristiwa-peristiwa dalam sejarah, kita dapati apa yang barangkali sedikit memberi kepuasan dalam perkara ini.

1-) Dalam Musnad Abi Sya'ibah dari Muhammad bin Ishaq dari 'Ashim bin Muhammad bin Qotadah berkata: Berkata Muadz bin Afra, Wahai Rasulullah, apa yang bisa membuat Robb tertawa terhadap hamba-Nya? Beliau bersabda: Dia menerjunkan diri di tengah musuh sendirian. Lalu orang itu melemparkan baju besi yang dipakainya dan maju berperang hingga akhirnya terbunuh. Dishahihkan oleh Ibnu Hizam pada Muhalla juz 7 hal 294. Disebutkan oleh Imam Thobari dalam Tarikh-nya juz 2 hal 33 dari Auf bin Harits yaitu Ibnu Afra. Demikian pada Siroh Ibnu Hisyam juz 3 hal 175.

2-) Ibnu Hazm telah meriwayatkan pada Muhalla yang sama dari Abi Ishaq As-Suba'i berkata: Aku mendengar seorang laki-laki bertanya kepada Barro' bin 'Azib: Apa pendapatmu sekiranya ada seseorang sendirian menyerang batalyon musuh padahal mereka berjumlah seribu orang, apakah ia berarti menjerumuskan dirinya pada kebinasaan (bunuh diri, red)? Barro' menjawab: Tidak, namun yang disebut kebinasaan adalah seseorang melakukan dosa lalu menjerumuskan dirinya seraya berkata: tidak ada lagi taubat bagi saya. Ibnu Hazm berkata: Abu Ayyub Al-Anshary maupun Abu Musa Al-Asy'ari tidak mengingkari seseorang yang menyerang sendirian ke tengah pasukan yang banyak dan bertahan hingga terbunuh.

3-) Kisah Abu Ayyub di Kostantinopel terkenal dan sudah masyhur. Dalam kisah tersebut disebutkan ada seorang laki-laki dari kaum muslimin menyerang barisan pasukan Romawi hingga mampu menerobos ke tengah-tengah mereka. Lalu manusia berteriak seraya berkata: Subhanallah, ia tengah menjerumuskan dirinya pada kebinasaan? Maka Abu Ayyub berdiri seraya berkata: Wahai manusia, sesungguhnya kalian telah memalingkan ayat pada ta'wil seperti ini. Sesungguhnya ayat itu turun pada kami, kalangan Anshar. Ketika Allah telah memenangkan Islam dan telah banyak orang-orang
yang membelanya. Maka sebagian kami berkata lirih kepada sebagian lain tanpa Rasulullah: Sesungguhnya harta kita telah lenyap dan Allah telah memenangkan Islam serta telah banyak penolongnya, sekiranya kita kumpulkan lagi harta kita sehingga kita dapat memperbaiki harta kita yang telah lenyap. Maka Allah menurunkan ayat ini kepada Nabi-Nya……hingga akhir hadits. Hadits ini terdapat pada Sunan Turmudzi no 2898. Ia berkata: Hadits ini hasan shahih gharib. Juga diriwayatkan oleh Abi Daud no 2151.

4-) Sebagaimana diriwayatkan oleh para ahli sejarah dan Ibnul Mubarok dalam kitab Al Jihad juz 1hal 134, tentang kisah Barro' bin Malik melemparkan dirinya ke tengah-tengah kaum murtad dari Bani Hanifah. Pada beberapa sumber seperti Siyar juz 1 hal 196 serta yang lainnya disebutkan bahwa Barro' menyuruh rekan-rekannya untuk mengangkatnya di atas perisai dengan ujung-ujung tombak mereka lalu melemparkannya ke dalam benteng maka Barro' pun menerobos mereka, mengamuk dan menyerang hingga akhirnya ia dapat membuka pintu gerbang benteng. Pada hari itu ia mendapatkan 80 lebih luka-luka. Maka Kholid menugaskan seseorang pada hari itu untuk merawat luka-lukanya. Semisal hal ini terdapat pada kitab Tsiqot-nya Ibnu Hibban juz 2 hal 175, TarikhThobari juz 2 hal 281 serta yang lainnya. Mirip dengan ini adalah kisah Barro' radliyallahu'anhu dengan bertutup muka.

5-) Imam Ahmad meriwayatkan dari Ibi Ishaq, saya berkata kepada Barro': Seseorang menyerang ke tengah-tengah kaum musyrikin, apakah ia termasuk orang yang melemparkan dirinya pada kebinasaan? (bunuh diri, pent) Barro' menjawab: Bukan, karena Allah Azza wa Jalla membangkitkan Rasulullah SAW seraya berfirman: "Maka berperanglah kamu di jalan Allah, tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajiban kamu sendiri." (An Nisa: 84). Sesungguhnya hal itu hanyalah berkenaan dengan infaq. (maksudnya, orang yang tidak mau berinfaq fi sabilillah).

6-) Pada Shohih Muslim rohimahullah dari hadits Shuhaib yang panjang dan terkenal, disebutkan pemuda yang tidak sanggup mereka bunuh berkata kepada raja: "Anda tidak akan bisa membunuhku sampai anda melaksanakan apa yang saya perintahkan." Raja bertanya: "Apa itu?" Ia menjawab: "Anda kumpulkan manusia di satu tempat lalu saliblah saya pada sebuah batang kemudian ambil satu anak panah dariku. Lalu letakkan anak panah itu di tengah busur kemudian ucapkan: Bismillah Robbil Ghulam, dengan menyebut nama Allah Robbnya pemuda. Lalu panahlah aku. Jika anda telah melakukan itu, maka anda baru dapat membunuhku," hadits. Dalam hadits tersebut diceritakan, raja melaksanakan apa yang diperintahkan pemuda lalu pemuda itupun meninggal. Maka manusia mengatakan: "Kami beriman kepada Robbnya pemuda. Kami beriman kepada Robbnya pemuda. Kami beriman kepada Robbnya pemuda." Hadits tersebut terdapat pada Musnad No:22805 dan yang lainnya. Pemuda ini telah menunjukkan kepada raja tentang cara yang dapat membuat ia terbunuh. Kemudian dijalankan oleh raja sehingga terwujudlah maslahat umum yang besar dengan anak panah yang dilemparkan kepada pemuda itu dimana semua manusia menjadi beriman kepada Allah setelah sampai kepada mereka berita tentang pemuda dan karomah yang Allah perlihatkan kepadanya.

7-) Dalam hadits Abu Sa'id Al Khudhry, berkata: Bersabda Rasulullah SAW: "Orang-orang yang berada di front terdepan ketika perang lalu tidak menolehkan mukanya hingga terbunuh, maka mereka itu mendiami kamar-kamar tertinggi di jannah. Robb mereka tertawa kepada mereka. Sesungguhnya jika Robbmu tertawa kepada suatu kaum maka tidak ada hisab lagi bagi mereka." Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Sya'ibah juz 4 hal 569, Thobroni, Abu Ya'la, Ibnul Mubarok dalam Al Jihad, Abu Nu'aim dalam Hilyah serta yang lain. Al Mundzir berkata: perowi-perowinya tsiqoh.

8-) Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dari Mudrik bin 'Aus Al Ahmasi, berkata: Saya berada pada Umar ra lalu mengatakannya. Di situ disebutkan: "Wahai Amirul mukminin, ada seorang laki-laki yang mengorbankan dirinya sendiri." Maka Mudrik bin Auf berkata: "Demi Allah orang itu adalah pamanku wahai Amirul Mukminin. Orang-orang menganggap dia telah mencampakkan dirinya pada kebinasaan." Maka Umar berkata: "Dusta mereka. Melainkan ia termasuk orang yang membeli akhirat dengan dunia."

9-) Berkata Muhammad bin Hasan Asy Syaibani dalam Siyar juz 1 hal 163: Adapun orang yang yang menerjang musuh berarti ia telah berusaha memenangkan dien dan akan menghadapi mati syahid untuk mendapatkan kehidupan abadi. Lantas bagaimana ia (dikatakan) mencampakkan diri pada kebinasaan? Kemudian ia berkata: Tak mengapa seseorang melakukan serangan sendirian sekalipun ia menduga akan terbunuh jika ia melihat dirinya dapat berbuat sesuatu lalu terbunuh, terluka atau kalah. Hal itu telah dilakukan sejumlah kalangan sahabat di hadapan Rasulullah SAW pada perang Uhud. Dan beliau memuji mereka. Dikatakan kepada Abu Hurairah: Tidakkah anda melihat Sa'ad bin Hisyam ketika bertemu antara dua pasukan, ia menerjang lalu menyerang hingga terbunuh. Ia telah mencampakkan dirinya pada kebinasaan. Abu Hurairah berkata: Sekali-kali bukan. Namun ia telah mempraktekkan satu ayat dalam kitabullah, Wa minannaasi man yasyrii nafsahu ibtighooa mardhotillah. (Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena memburu keridhoan Allah). (Al Baqarah: 207). Adapun jika ia mengetahui tidak dapat menjatuhkan korban pada mereka, maka tidak boleh ia menerjang ke mereka karena tindakannya itu tidak menghasilkan sesuatu yang kembali kepada upaya memenangkan dien. Akan tetapi ia hanya terbunuh saja. Sedang Allah telah berfirman: "Dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri". Jika ia tidak menjatuhkan korban sehingga tidak memberikan faedah yang dimaksud, maka ia tidak perlu maju untuk itu.

10-) Al Hafidz Ibnu Hajar pada persoalan satu orang melakukan serangan kepada sejumlah besar musuh menyebutkan, jumhur secara tegas menyatakan bahwa jika hal itu didorong oleh keberaniaannya yang kelewat dan ia menduga musuh akan keder dengan tindakannya itu atau dapat membangkitkan keberanian kaum muslimin menghadapi musuh maupun tujuan-tujuan benar semisal itu maka tindakannya tersebut BAGUS. Sedang jika hal itu sekedar tindakan ngawur maka dilarang. Apalagi jika hal itu menimbulkan kelemahan kaum muslimin. Lihat Subulu Salam juz 2 hal 473.

11-) Ibnu Hajar mensyaratkan hal itu pada Hasyiah Dasuqi juz 2 hal 208 dengan dua hal:
a-) Tujuannya demi meninggikan kalimat Allah.
b-) Ia menduga dapat memberikan efek pada mereka.

12) Ibnul Aroby menyebutkan pada juz 1 hal 166, pendapat yang benar adalah boleh satu orang maju menghadapi sejumlah besar kaum kuffar, karena di situ ada empat sisi:
a-) Memburu mati syahid.
b-) Mewujudkan kerugian.
c-) Membangkitkan keberanian kaum muslimin menghadapi mereka.
d-) Lemahnya jiwa musuh karena mereka akan melihat hal itu hanyalah tindakan seorang saja dari kaum muslimin, lah bagaimana bayanganmu kalau semuanya???

13) Ibnu Taimiyyah berkata pada Inshof juz 4 hal 116: Disunnahkan terjun ke tengah musuh demiadanya kemaslahatan kaum muslimin. Namun jika tidak ada, maka dilarang karena termasuk membinasakan diri. Pada kebanyakan nash-nash dan riwayat ini diperhatikan tentang adanya seorang laki-laki atau beberapa orang yang berangkat dari sekelompok kaum muslimin dan kamp mereka menuju sasaran musuh. Namun pada sebagian nash tadi sebagaimana pada kisah pemuda mukmin, tidak demikian. Pendapat yang kuat dari sekumpulan nash tadi Wallahu a'lam, boleh menjalankan operasi semacam yang ditanyakan ini. (Yakni, operasi mati syahid atau bom mati syahid, pent.)

Dengan syarat-syarat yang disimpulkan dari perkataan para Fuqoha. Diantaranya yang terpenting yaitu;
a) Hal itu dilakukan demi meninggikan kalimat Allah.
b) Ada dugaan kuat atau yakin, bahwa hal itu mengakibatkan kerugian di pihak musuh dengan korban tewas, luka-luka, kekalahan, atau membangkitkan keberanian kaum muslimin terhadap musuh atau melemahkan mental mereka ketika melihat bahwa itu hanyalah tindakan satu orang maka bagaimana kalau semuanya melakukan hal sama. Menentukan hal ini tidak mungkin diserahkan kepada setiap person orang dan individu mereka. Lebih-lebih pada kondisi manusia seperti hari ini. Namun harus dikeluarkan dari orang-orang berpengalaman, menguasai dan mengerti kondisi dari segi militer dan politik, dari kalangan pejuang Islam dan wali-walinya.
c) Hal itu dilakukan dalam rangka melawan kaum kuffar yang telah mengumumkan perang terhadap kaum muslimin. Sebab kaum kuffar itu ada beberapa macam: diantara mereka ada orang-orang kafir muharib, (yakni yang memposisikan diri sebagai lawan kaum muslimin, pent), ada juga orang-orang kafir musalim, yang menyerah atau tunduk, ada orang kafir musta'man, yang minta diberi jaminan keamanan, ada orang-orang kafir dzimmi, (yakni yang hidup dan tunduk patuh di bawah kekuasaan Daulah Islam dengan membayar jizyah sebagai ganti jaminan keamanan hidup). Di antara mereka ada orang kafir muahid (yang terikat perjanjian dengan kaum muslimin dan masih setia dengan perjanjiannya). Kekafiran tidak secara mutlak membolehkan mereka dibunuh bahkan dalam sebuah hadits shahih sebagaimana pada Shahih Bukhari no 2930 dari Abdullah bin Amru dari Nabi saw bersabda: "Barangsiapa membunuh muahid (orang kafir yang masih setia dengan perjanjian dengan kaum muslimin) maka ia tidak akan mencium bau surga padahal bau wangi surga itu dapat tercium dari perjalanan 40 tahun." Diriwayatkan oleh Nasai, Ahmad, Ibnu Majah dan yang lain.
d) Operasi itu dilakukan di negara mereka atau di negara yang mereka masuki, mereka serobot dan mereka kuasai dan kaum muslimin hendak melakukan perlawanan terhadap mereka dan mengusirnya. Seperti Yahudi di Palestina, Rusia di Chechnya dimana memungkinkan untuk dijalankan operasi ini terhadap mereka dengan syarat-syarat di atas.
Barangsiapa menjalankan operasi ini sesuai syarat-syarat yang telah diakui secara syar'I maka dengan ijin Allah ia syahid jika niatnya benar. Sesungguhnya amal itu dinilai sesuai niatnya. Orang itu dido'akan dan semoga Allah merahmatinya. Dan dibolehkan menyerahkan dana guna operasi ini dari baitul mal atau dari zakat karena ia termasuk fi sabilillah atau dari sumber-sumber yang lain. Ijtihad dalam bab ini terbuka dimana bisa salah bisa benar. Tetapi kaum muslimin bertaqwa kepada Allah sesuai dengan kemampuannya. Wallahu A'lam.

No comments:

Post a Comment